Sepenggal Narasi Untuk Gadis
Ternyata kita bagai matahari dan malam, salah satu tenggelam dan satunya terlahir.
Saat itu, ketika pertama aku menemukanmu, aku berfikir telah datang terang dalam gelapku.
Seakan dewa Ra bangkit kembali dari perjalanan panjangnya ditengah samudra.
Ternyata semua itu semu, hanya ilusi sesaat lalu buyar.
Perpisahan mereka menciptakan gerai luka pada tawa kita.
Aku, kamu takkan pernah satu dalam ikatan.
Tapi...
Kini aku bisa bahagia ketika aku bisa memelukmu kembali sebagai bagian dari darahku.
0 komentar:
Post a Comment