Aku ternyata mencintaimu
Entah otakku yang terlalu autis ataukah..
Emosi gila sesaat..
Yang aku rasa saat ini..
Ibarat pagi yang dengan cepatnya terganti siang..
Kabur..
Lalu terlahirlah malam..
Ah..aku hanya sedang bercumbu dengan halusinasi..
Tak mungkinlah aku mencintai..
Apalagi berharap memliliki..
Tapi..
Auh..sakit..
Ketika aku merespon cepat tamparan dipipi kananku..
Ternyata ini nyata..
Tidak hampa seperti ketika aku belajar merakit warna..
Tapi aku harus membuyarkan rasa ini..
Aku masih yakin ini mimpi..
Terdiam..
Membisu..
Kosong..
Hanya angin yang berbicara padaku..
Mengatakan padaku bahwa aku harus menerima kenyataan ini..
Aku ternyata mencintaimu..
0 komentar:
Post a Comment